Sunday 24 March 2013

Gadis Payung



Gadis jelita itu berjalan terhuyung,
di bawah sisa gerimis dan langit mendung, menggunakan payung.

Matanya cantik, membuat kita seakan dilihat oleh keindahan lembayung.
Namun kini ia tampak murung.
Tatapnya tak lagi sedalam palung.
Senyumnya menyiratkan murung.
Ia tak lagi murah senyum.

Wahai gadis payung, kupinta kau untuk tersenyum..
Kami ingin menyaksikan elok wajahmu,
dan pipimu yang berlesung.






March 20th, 2013